Pengalaman Kakak belajar sepeda roda dua.


Bisa naik sepeda roda dua jadi kebahagian sendiri, gimana tidak bahagia, dimasa anak-anak kita pasti punya pengalaman tersendiri tentang bagaimana kita belajar naik sepeda, kita juga tau bagaimana sulitnya waktu itu mengayuh sepeda.

Belum lagi sepeda yg kita pakai pasti berbeda-beda tiap orang, ada yg mungkin ukuran nya pas, ada yg mulai dengan roda tambahan dulu atau ada juga yg langsung roda dua. Benar-benar pengalaman hidup yg menyenangkan.

Begitu juga dengan si Kakak, sekarang umurnya sudah mau 6tahun sudah masuk masa-masa bermain dan belajar dan akhirnya si kakak sudah bisa naik sepeda roda dua.

Sepeda Kakak dibeliin sama kakeknya, Hadiah Ulang Tahun :) sebelumnya juga kakak sudah punya sepeda anak-anak roda tiga, jadi udah mulai terbiasa gowes-gowes sepeda.


Karena Kakak juga tinggi seperti papah nya, jadi Sepeda yg di kasih sama kakek nya bisa cepet kepakai. Kakak seneng banget punya sepeda. Waktu itu juga Kakak belum punya adik, masih main sendiri. Pokoknya sepeda nya lengkap, mulai dari roda-rodaan, sepeda anak roda tiga, dan sekarang sepeda roda dua.

Di awal belajar sepeda, memang harus di ajarkan ke anak-anak supaya punya keberanian, walaupun ada roda tambahan tetap saja si kakak merasa takut, cuma karena memang sekitar rumah juga ada anak-anak yg sudah bisa naik sepeda, jadi kakak juga maunya main sepeda terus.

Setelah sudah berani, baru kakak mulai belajar gowes sepeda pelan-pelan, sedikit-sedikit. Kadang kakak juga main sepeda nya di dalam rumah, kadang juga di halaman komplek gitu.

Pelan-pelan kakak mulai bisa gowes sepedanya, sudah mulai sampai kakinya. Jadi sudah mulai bisa, akhirnya roda kakak dilepas satu, jadi tinggal tiga roda.

Roda tiga ini fungsinya untuk belajar keseimbangan, dengan mengatur ketinggian roda tambahan, jadi roda tambahannya untuk penahan.

Nah, karena roda tambahannya hanya ada tiga, sepeda nya sering banget jatoh, si kakak nya mah gak apa-apa, karena kalau mau jatoh, dia langsung nahan pakai kakinya. Jadinya sepeda nya rusak. Jadi sering dol, dikarenakan pelornya banyak yg hancur.

Waktu itu tahun 2019, belom ada pandemi covid-19, jadi selama sepeda rusak kakak mainnya dirumah aja, sering komplain juga ke papah supaya sepeda nya dibenerin. Ywdh akhirnya sepedanya dibawa ke bengkel untuk dibenerin.

Karena pandemi semakin meluas, akhirnya kakak main sepeda hanya dirumah, tapi yang bikin kakak bisa lancar naik sepeda, karena kakak cepet tumbuh tinggi, jadi naik sepeda gak takut lagi, dan lebih sering mencoba lagi mencoba lagi. Semakin sering sampai akhirnya semua roda tambahannya di copot.

Yang terpenting memastikan anak-anak merasa aman, selalu mendampingi saat mereka mencoba sesuatu yg baru. Selalu jadi pendengar yang baik dan selalu kasih nasihat. Belajar sepeda memang tidak selalu langsung bisa, tapi belajar pelan-pelan jadi pengalaman yang menyenangkan.

Terima kasih, sudah membaca cerita ini sampai akhir. Berikan yang terbaik bagi anak.

0 Komentar:

Posting Komentar